Selasa, 01 Juli 2014

"AKU DAN DUNIAKU (THE WORLD I LIVE IN)".


“Hanya cinta yang kuasa meruntuhkan dinding yang memisahkan kita dari kebahagiaan.” (Helen Keller) 

Helen Keller buta dan tuli sejak kecil. Seperti berada dalam mimpi abadi, baginya tidur dan jaga tak bisa dibedakan. Tetapi dengan kekuatan jiwa, seiring bertumbuhnya kesadaran, perlahan-lahan ia berikhtiar melampaui cacat fisiknya. Ia belajar “melihat” dan “mendengar” melalui tangan, hidung, dan lidah. Tatkala mata dan telinganya berhenti berfungsi, penglihatan batin dan imajinasinya berkembang pesat. Ia mampu menyimak musik orkestra atau lolong serigala dengan merasakan getar suara yang merambat melalui udara dan benda-benda. Kepekaannya bahkan membuatnya sanggup meramal sebuah peristiwa sebelum itu terjadi.

"KISAH HIDUPKU (THE STORY OF MY LIFE)".


“Yang terbaik dan terindah dalam hidup ini tak bisa dilihat atau diraba, tetapi harus dirasakan dengan hati.” (Helen Keller)

Helen Keller adalah perempuan yang lahir normal layaknya bayi lainnya. Tiba-tiba penyakit misterius saat ia baru berumur 19 bulan membuatnya buta dan tuli selamanya. Tetapi kondisi itu tidak memupus semangatnya untuk memahami diri dan dunia. Adalah Anne Sullivan, seorang guru yang penuh cinta, datang bak peri pembawa cahaya bagi dunia Helen yang gulita.

"INDUK ILMU KEJAWEN: WIRID HIDAYAT JATI".


Wirid Hidayat Jati adalah kitab babon bagi para penganut Kêjawen. Kumpulan ajaran rahasia para wali di tanah Jawa yang pernah diwejangkan kepada santri-santri khusus pada abad ke-15 dan 16. Tercatat ada delapan wali yang membabarnya secara bersamaan pada masa-masa itu. Pada abad ke-16 Sunan Kalijaga merangkum seluruh ajarannya. Raden Ngabehi Ranggawarsita kemudian menuliskannya kembali pada pertengahan abad ke-19. Melalui beliaulah Wirid Hidayat Jati dikenal secara luas dan menjadi sumber rujukan hampir seluruh aliran Kêjawen.

KOMENTAR VIA FACEBOOK